30 November 2010

Bila Dipuji Orang…



Tatkala Abu Bakar As-Shiddiq dipuji dihadapan manusia lalu ia berkhutbah setelah itu, telah shahih darinya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan yang lainnya ia berkata, “Ya Allah jadikanlah aku” –ia mengucapkannya dengan keras- ia berkata,


 اللهم اجعلني خيرا مما يظنون، واغفر لي ما لا يعلمون

“Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka sangkakan dan ampunilah aku dari apa-apa yang mereka tidak ketahui”


Hukum memuji pada dasarnya adalah tidak boleh disebabkan dua hal berikut:
1.        Bisa jadi ia memuji sesuatu yang tidak mungkin ia ketahui (seperti berkata bahwa ia adalah orang yang bertakwa, orang yang ikhlas, orang yang waro’, zuhud…, karena ini menyangkut hati dan tidak ada yang mengetahui isi hati kecuali Allah) oleh karena itu hendaknya orang yang memuji berkata “Aku menyangka demikian”. Berbeda jika ia mengatakan “Aku melihatnya sholat atau berhaji, berzakat” karena hal ini bisa diketahui olehnya namun…
2.        Tinggal kecelakaan bagi orang yang dipuji karena ia tidak aman jika dipuji akan timbul perasaan sombong atau ujub atau iapun jadi lalai karena bertawakal dengan pujian sipemuji tersebut akhirnya iapun malas untuk beramal, karena orang yang terus beramal biasanya adalah orang yang menganggap dirinya kurang.

Namun jika yang dipuji selamat dari hal ini maka tidaklah mengapa, bahkan bisa jadi hukumnya adalah mustahab sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam  telah memuji Abu Bakar dengan perkataannya, “Sesungguhnya engkau bukan termasuk orang yang isbal karena sombong”, demikian juga perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam  kepada Umar, ما لقيك الشيطان سالكا فجا الا سلك فجا غير فجك “Tidaklah Syaitan bertemu denganmu tatkala engkau melewati jalan kecuali syaitan akan mencari jalan yang lain”.

Demikian juga pujian Nabi  Shallallahu 'alaihi wasallam kepada lelaki Anshor yang menjamu tamu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam “Allah ta’jub dengan perbuatan kalian berdua”, dan yang lainnya.

Ibnu Uyainah berkata, من عرف نفسه لم يضره المدح “Barangsiapa yang mengenal dirinya maka pujian tidak akan mencelakakannya” (Disadur dari penjelasan Ibnu Hajar dalam Al-Fath 10/478-479).
Namun siapakah yang merasa aman dari ujub jika dipuji sebagaimana Abu Bakar dan Umar???!!!

Diterjemahkan dan diberi catatan kaki oleh Firanda Andirja dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh
Artikel www.firanda.com

http://abangdani.wordpress.com/2010/07/13/wasiat-ibnu-masud-1-kalau-kalian-mengetahui-dosa-dosaku-maka-tidak-akan-ada-dua-orang-yang-berjalan-di-belakangku/

Tidak ada komentar: