26 Oktober 2010

Keadaan Wanita Di Surga


Wanita Di Surga
Sesungguhnya segala kenikmatan surga tidaklah dikhususkan untuk laki-laki saja sehingga wanita tidak mendapatkannya akan tetapi surga adalah untuk orang-orang bertaqwa, Allah عز و جل berfirman :
أُعِدَّتْ لِلْمُــتــَّقِيـْنَ آل عمران : 133
“(Surga) disediakan untuk orang-0rang yang bertaqwa” (QS 'Ali Imraan : 133)
Namun Allah telah menjadikan laki-laki terpikat dan merindukan syurga karena mengingat bidadari-bidadari dan wanita-wanita di surga, dan yang seperti itu tidak disebutkan untuk wanita. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Umumnya wanita mempunyai rasa malu dan karena inilah Allah عز و جل tidak menjadikan mereka terpikat dengan apa yang mereka malu kepadanya.
2. Kerinduan seorang wanita akan lelaki tidaklah seperti kerinduan seorang laki-laki kepada wanita -sebagaimana sudah diketahui-, karenanya Allah عز و جل pun menjadikan lelaki merindukannya, sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
 مَا تـَرَكْتُ بـَعْدِيْ فِتــْنـَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النــِّسَاءِ  رواه البخاري و مسلم
”Tidaklah ada fitnah yang aku tinggalkan sesudahku yang lebih berbahaya
dari pada wanita bagi lelaki” (HSR. Bukhari dan Muslim)
Adapun wanita, mereka pun dijadikan oleh Allah عز و جل merindukan aneka perhiasan dari jenis-jenis pakaian bagus dan permata melebihi kerinduan lelaki akan hal itu. Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullahu- berkata :“Sesungguhnya Allah عز و جل menyebutkan istri untuk suami karena suamilah yang mencari mereka dan merekalah yang menginginkan wanita sehingga disebutkanlah istri-istri untuk lelaki di surga dan tidak menyebut sebaliknya. Dan ini bukanlah berarti bahwa wanita di surga tidak akan mempunyai suami. Akan tetapi mereka kelak akan mempunyai suami dari jenis manusia juga” (Lihat Al-Majmu’ Ats Tsamin
(1/175))

Keadaan-keadaan Wanita di Dunia


1. Mereka meninggal sebelum sempat menikah atau mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum sempat menikah dengan yang lain.
Maka Allah akan menikahkan mereka di surga dengan seorang lelaki dari penduduk dunia, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
 مَا فِي الْجَنــَّةِ مِنْ أَعْزَبٍ  رواه مسلم
”Di surga tidak ada orang yang membujang (tidak mempunyai pasangan)” (HSR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullahu- berkata: “Apabila seseorang belum menikah -yakni seorang wanita- di dunia ini maka sesungguhnya Allah عز و جل akan menikahkannya dengan siapa yang ia tertarik dengannya di surga”
2. Mereka sudah menikah akan tetapi suaminya tidak bersamanya di surga –semoga Allah melindungi kita dari hal ini-
Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullahu- berkata: ”Seorang wanita apabila termasuk ahli surga..…sedang suaminya tidak termasuk ahli surga maka sesungguhnya bila ia masuk surga maka disana ada lelaki ahli surga yang akan memperisterikannya“ maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.
3. Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di surga ia untuk suaminya yang dahulu
4. Wanita yang suaminya meninggal kemudian ia tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga ia pun meninggal, maka dia tetap menjadi isterinya di surga.
5. Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan yang lainnya, maka dia untuk suami yang paling terakhir walaupun sempat menikah berkali-kali, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
 اَلْمَرْ أَ ةُ ِلآخِرِ أَزْ وَاجــِهَا  رواه أبو علي الحراني القشيري و أبو الشيخ و البغوي
“Wanita itu adalah untuk suami terakhirnya”. (HSR. Abu ‘Ali Al-Haraani Al-Qusyairi, Abu Syaikh dan Al-Baghawy)
Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah رضي الله عنه kepada isterinya : “Jika engkau tetap ingin menjadi isteriku di surga maka janganlah menikah dengan siapapun sepeninggalku, sesungguhnya wanita saat di surga adalah untuk suami terakhirnya di dunia. Karena itulah Allah عز و جل pun mengharamkan isteri-isteri nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepeninggal beliau صلى الله عليه و سلم, karena mereka itu kelak akan tetap menjadi isteri-isterinya di surga.

Wanita Adalah Penduduk Terbanyak di Neraka atau di Surga ?

Disebutkan dalam hadits shahih Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: إِنَّ أَقَلَّ سَاكِـنِي الْجَـنَّةِ النـــِّسَاءُ
رواه البخاري و مسلم
“Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit jumlahnya dari golongan wanita” (HSR. Bukhari dan Muslim)
Dan bersama itu tedapat pula hadits shahih yang lain bahwa bagi setiap laki-laki dari ahli dunia akan mempunyai dua isteri (di surga) Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
 وَلــِكُلِّ وَاحِدٍ مِنـْـهُمْ زَوْجَتـَانِ رواه البخاري و مسلم
“Dan setiap laki-laki dari mereka (ahli surga) mendapatkan dua orang istri” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada masalah diatas para ulama berbeda pendapat dalam menggabungkan hadits-hadits diatas yaitu apakah wanita merupakan kebanyakan penduduk surga atau penduduk neraka?
Berkata sebagian Ulama : Bahwasanya wanita adalah kebanyakan penduduk surga dan juga kebanyakan penduduk neraka karena memang jumlah mereka banyak, berkata Al Qadhi ‘Iyadh –rahimahullahu-: ”Wanita adalah anak cucu Adam yang terbanyak” (Lihat Tharh At Tatsriib (4/270))
Berkata sebahagian yang lain bahwasanya semula wanita adalah penduduk neraka terbanyak namun kemudian mereka menjadi penduduk surga terbanyak setelah –yang muslimatnya- keluar dari neraka.
Imam Al Qurthuby –rahimahullahu- berkata dalam penjelasannya pada hadits Nabi صلى الله عليه و سلم tentang para wanita :
إِنـــِّيْ رَ أَيــْتـُكُنَّ أَكْـثـَرَ أَهْلِ النـَّـارِ
رواه البخاري و مسلم
”Sesungguhnya aku melihat kalian sebagai penduduk neraka terbanyak”. (HR. Bukhari dan Muslim) ”Bahwasannya ini mungkin saat mereka menjadi penduduk neraka terbanyak. Akan tetapi setelah mereka selanjutnya keluar (dari neraka) karena syafa’at dan rahmat Allah عز و جل sehingga tidak ada yang tersisa di neraka
yang berkata “Laa Ilaha Illallahu” maka wanita pun kemudian menjadi yang
terbanyak di surga” (Lihat Haadii Al Arwah li Ibnil Qayyim (Hal. 144))
Kesimpulannya adalah hendaknya wanita berusaha untuk tidak menjadi
penduduk neraka.

Keadaan Wanita di Surga

1. Apabila wanita masuk ke dalam surga, maka Allah عز و جل akan mengembalikan usia mudanya dan kegadisannya ini berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
 ِإنَّ الْجَنــَّةَ لاَ يــَدْخُلُهـَا عَجُوْزٌ ……إِنَّ اللهَ تـَعَالَى إِذَا أَدْخَلَهُنَّ أَبــْكَارًا رواه أبو نعيم
”Sesungguhnya Surga tidaklah dimasuki oleh nenek tua……sesungguhnya Allah jika memasukkan mereka ke dalam surga (Dia عز و جل) mengembalikan mereka menjadi gadis-gadis” (HR. Abu Nu’aim)
Disebutkan dalam beberapa atsar bahwa wanita dunia saat berada di Surga akan jauh lebih cantik melebihi kecantikan bidadari-bidadari surga, ini karena kesungguhan mereka dalam beribadah kepada Allah عز و جل. (Lihat Tafsir Al-Qurthuby (16/154))
2. Ibnul Qayyim –rahimahullahu- berkata:
”Sesungguhnya setiap orang dilarang untuk mendekati selain pasangannya saat berada disana (surga).”

Demikianlah, saat ini surga tengah berhias untuk kalian wahai wanita ! Sebagaimana mereka juga tengah berhias untuk lelaki. Allah عز و جل berfirman :
فِيْ مَقْعـَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَـلــِـيـْكٍ مُقْتــَدِرٍ
“Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang berkuasa”. (QS. Al Qamar : 55)
Maka berhati-hatilah kalian dari menyia-nyiakan kesempatan itu. Sesungguhnya umur ini terbatas dan pasti akan berakhir dan tidak ada setelah itu kecuali kekekalan. Maka jadikanlah kekekalan kalian di dalam surga -Insya Allah-.
Ketahuilah! sesungguhnya maharnya surga adalah iman dan amal shaleh bukan angan-angan yang batil, yang tidak pernah terwujudkan. Rasulullah صلى الله عليه و سلم
bersabda :
 ِإذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَ صَامـَتْ شَهـْرَهَا وَ حَصَـنَتْ فَرْجَهَا وَ طَاعَتْ زَوْجَهَا, قِيـْلَ لـــَهَا : أُدْخُلِي الْجَنــَّةَ مِنْ أَيِّ بـَابٍ شِئــْتِ 
”Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa ramadhan, menjaga kesuciannya dan mentaati suaminya, dikatakanlah kepadanya : masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang anda inginkan”. (Shahihul Jaami’ lil Albaany (660))
Dan tinggalkanlah sejauh-jauhnya penyeru-penyeru fitnah dan penghinaan kaum wanita yang menginginkan kerusakan kalian dan ingin menanggalkan rasa malu dari kalian serta memalingkan kalian dari memperoleh kenikmatan surga.
Semoga Allah عز و جل memberikan taufik-Nya kepada wanita-wanita
kaum muslimin agar mendapatkan kenikmatan surga dan menjadikan mereka pemberi petunjuk yang senantiasa memperoleh hidayah dan menjauhkan dari mereka syaithan-syaithan manusia dan penyeru-penyerunya yang menginginkan kerusakan mereka.

Marja’ :
Ahwal An Nisaa’ fil Jannah, Sulaiman ibn Shaleh
Al Khuraasy
sumber : http://islammubarak.blogspot.com

Tidak ada komentar: